Gunungkidul, 4 Februari 2025 – Tim peneliti MoRA AIRFund (The Awakened Indonesian Research Funds) dari UIN Sunan Kudus melakukan kunjungan studi banding ke BUMDes Maju Mandiri, pengelola Wisata Gua Pindul di Desa Bejiharjo, Gunungkidul, pada Selasa (4/2/25). Dipimpin oleh Prof. Wahibur Rokhman, Ph.D., tim ini mempelajari model pengelolaan wisata berbasis komunitas dan digital untuk pengembangan wisata religi Sunan Muria.
Dalam pertemuan dengan Sariyanta, S.Pd., ketua BUMDes Maju Mandiri, tim peneliti mendapatkan gambaran lengkap tentang tata kelola wisata Gua Pindul yang terorganisir dengan baik. Pengelolaan objek wisata ini didukung oleh legalitas yang jelas, termasuk AMDAL, izin operasional, dan Surat Perjanjian Kerja (SPK) bagi seluruh operator. Sebanyak 11 operator resmi dengan lebih dari 2.050 pegawai terlibat dalam pengelolaan wisata ini, dengan sistem tiket terpusat seharga Rp40.000 per orang, di mana Rp10.000 dialokasikan untuk retribusi.
Sariyanta menjelaskan bahwa kesuksesan Gua Pindul juga ditopang oleh pemanfaatan teknologi digital. Tiket wisata dapat dibeli melalui platform seperti Traveloka dan Tiket.com, sementara e-commerce lokal seperti Maju Mandiri Mart dan siBakul turut mendukung pemasaran. Selain itu, pengelola aktif memanfaatkan ratusan akun media sosial dan website untuk promosi.
Yang menarik, BUMDes Maju Mandiri menerapkan prinsip ekonomi Pancasila dengan mengedepankan kesejahteraan pekerja. Melalui payung hukum berupa PT atau koperasi, para pekerja mendapatkan manfaat BPJS Ketenagakerjaan Non-Upah. Selain itu, sertifikasi Travel Planner diberikan untuk meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia.
Prof. Wahibur Rokhman menyatakan bahwa model pengelolaan Gua Pindul dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan wisata Sunan Muria. "Sistem tiket terpusat, pembagian peran operator, dan strategi pengelolaan keramaian seperti paket wisata variatif bisa kami adopsi untuk mengurangi kepadatan di Sunan Muria sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar," ujarnya.
Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi kebijakan yang tepat bagi Tim peneliti MoRA AIRFund dalam mendukung pengembangan destinasi wisata di Kawasan Muria.